Senin, 03 Oktober 2011

adaptasi makhluk hidup

BAB II

PEMBAHASAN
Adaptasi Makhluk Hidup

A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi
      Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.  yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)
B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi
1. Adaptasi Morfologi
       Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.
ü  Adaptasi Morfologi pada Hewan
         Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung merpati paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.


ü  Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
           Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1.Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2.Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
 3.Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi Fisiologi
         Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
ü  Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1.Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2.Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3.Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).




ü    Adaptasi Fisiologi pada Hewan
         Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor

ü   Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1.Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau
khas.
2.Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di
Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.

3. Adaptasi Tingkah Laku
      Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.
ü  Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1.Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan
lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan
yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan
sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2.Cumi-cumi  mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
3.Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannyaberupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4.Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor
cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih
pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
ü  Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
 1.Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2.Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.

C. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya

1. Cara Tumbuhan Melindungi Diri

        Untuk apa tumbuhan melindungi diri? Tumbuhan melindungi diri dari gangguan hewan. Tumbuhan melindungi diri dengan berbagai cara. Cara tumbuhan melindungi diri bergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan melindungi diri dengan cara memiliki duri, bulu racun, dan bau tidak sedap.
         Misal :Mawar memiliki batang yang berduri. Pohon rotan dan pohon bambu memiliki bulu-bulu halus yang dapat mengakibatkan rasa gatal jika kamu menyentuhnya. Mawar dan bambu merupakan tumbuhan yang beradaptasi dengan lingkungannya.

2. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya

       Bagaimana cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau habitatnya? Coba kamu perhatikan tumbuhan kaktus ataupun mawar. Kaktus tumbuh di tanah kering dan berpasir. Kaktus memiliki akar panjang dan menyebar. Akar itu berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah. Kaktus juga memiliki batang yang tebal dan berongga serta daunnya kecil-kecil. Tujuan batangnya yang berongga ini untuk menyimpan air. Tujuan daunnya kecil-kecil untuk mengurangi penguapan air yang terlalu banyak pada musim kering. Bagaimana dengan tumbuhan yang hidup di air? Pernahkah kamu melihat bunga teratai atau tanaman kangkung? Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis
           Mulut daunnya banyak. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas. Jika Ibumu memasak kangkung, coba kamu perhatikan batangnya. Apakah batangnya berongga?Batang yang berongga ini bermanfaat agar kangkung dapat terapung di atas air.
          Begitu pula dengan eceng gondok  Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya, rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas. Menurutmu, apakah daun eceng gondok yang tipis memiliki fungsi yang sama dengan daun teratai?
D. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan
        Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
Ø  Serangga
       Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.



1) Mulut pengisap
       Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
       Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
      Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
      Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat
Ø  Unta
       Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.



E. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
Ø  Bunglon
          Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya
Ø  Kalajengking
        Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
Ø  Cumi-Cumi
       Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut
Ø  Cecak
       Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.


F. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
        Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Ø Pohon Jati
        Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
Ø  Kaktus
        Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
Ø  Teratai
       Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.


BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
                     Manusia mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya melebihi dari makhluk lainnya. Disamping itu manusia juga mampu mengubah lingkungannya sesuai dengan hidup dan kemampuannya, dengan cara adaptasi ini maka kelestarian makhluk hidup dapat terjamin. Jika suatu makhluk hidup telah beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup itu sangat sulit untuk berpindah tempat ke lingkungan lain. Jika ingin pindah maka ia pun harus menyesuaikan diri kembali dengan lingkungannya yang baru. Organisme melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dengan beberapa cara, yaitu adaptasi morfologi (penyesuaian bentuk), adaptasi fisiologi (penyesuaian fungsi) dan adaptasi behavioral (penyesuaian tingkah laku).
             Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)







DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB.2_CARA_MAKHLUK_HIDUP_MENYESUAIKAN_DIRI_DENGAN_LINGKUNGANNYA